Sabtu, 20 Agustus 2016

Kompas Jelajah Sepeda Flores-Timor : Lepo Lorun


Penenun menuangkan keindahan alam dalam setiap kain tenun, mahakarya yang sarat makna. Disebut begitu karena proses pembuatannya rumit.
Watak dan perilaku itu tergambar di sanggar tenun Lepo Lorun, kecamatan Nita, kabupaten Sikka. Kaum perempuan di desa-desa pedalaman berkumpul setiap hari untuk menghasilkan kain tenun.
Ada 36 perempuan penenun tetap dan lebih dari 1000 penenun mitra tersebar di sejumlah daerah di Flores. Mereka memproduksi sendiri kain panjang atau sarung dengan cara tradisional.
Hasil kain tenun setempat telah dipasarkan ke lebih dari 30 negara. Nilai penjualan sebesar Rp70 juta hingga Rp80 juta per bulan.
Produksi tenun ikat NTT sekitar 5,89 juta lembar per tahun, tersebar di 2567 unit usaha, melibatkan 500,000 penenun. Rata-rata setiap kabupaten/kota menghasilkan 268,000 lembar kain per tahun.
Produksi tenun tertinggi di Flores Timur, yakni 1,7 juta lembar kain per tahun, disusul Alor sebanyak 440,000 lembar, dan terendah Kabupaten Ngada yang hanya menghasilkan 220,000 lembar kain per tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar